Rabu, Maret 11, 2009

Cahaya Puisi - Bintang

Kerap lekat gelap yang pekat
Gerakkan hati menekan sunyi.
Tersadar hanya pudar sirna
Di ganjal dalam jiwa tunggal tertinggal.

Alunan puisi pelan membumi.
Dengan jujur, tinggalkan dan melebur.
Terikat mati tapi tetap tak berarti.
Gerimis mengalir menangis dan terus bergulir.

Terang mengekang dari bintang yang merangkang
Gemerlap terbias berharap terlepas.
Dari genggaman mati dengan tikaman.
Meredup memudar tertutup dan menghindar.

Bilamana mataku terbuka, mengaku
"Puisi" dan "Bintang" adalah nyawaku.
Bertepi, menanti di sini...
Kenyataan bodoh yang ku lakukan tak henti.

Pagi menyongsong hari yang kosong.
Bebaskah dari "Bintang Lelah" yang bertopeng.?
Sunyikah dari "Puisi Hampa" yang teralun.?
Cahaya puisi - bintang, hanyalah bayangan.

0 komentar: