Rabu, Maret 11, 2009

Ku lukis Senyummu Sebagai Warna Yang Hilang

Kali ini saya akan memberikan sesuatu puisi yang merupakan hasil karya, Agus Manaji yang cukup berkesan ketika saya baca.
Saya merasakan sesuatu yang tak asing bagi saya..
Baiklah saya akan tulis sekarang.
------------------------------------------------------------
Ku lukis senyummu sebagai warna yang hilang
------------------------------------------------------------
Ku lukis senyummu sebagai warna yang hilang. Keping-keping
rahasia menjangkau dadaku. Akupun berdendang dalam palung
terdalam. Menarikan cinta bergaram sepi dan kecemasan (Dan
sungguh tahu sebatang igaku telah hilang). Sementara kau terus nyalakan
kata membakari dusta. Hingga leleh karat topeng-topeng. Bebungaan
tumbuh mengiringimu. Langkahmu pun menjelma tarian
benderang, lebih dari sekedar rintik hujan. Menepikan kenakalanku. Akulah sepi

Setabah bumi yang dahaga. Kulihat langit merendah mengibar kerudungmu.
Dan ku baca milyaran pagar terentang bagi gunung - gunung angkaku
yang meliar. Hingga kutuntun seutas sungai air mata.
Menempuh ujung kerudungmu. Jazirah dimana cecahnya terbit
memadamkan tawa yang dikirim ocehan radio, internet, televisi
dan lampu-lampu. Dan terus ku lukis senyummu

sebagai warna yang hilang. Sebab sumur-sumur sekarat
di hatiku. Lihatlah, Aku mengerang! Mengerang...

------------------------------------------------------------
Coba kalian baca dan pahami...

0 komentar: