Rabu, Maret 04, 2009

Inti Sari Buku..

Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit mengenai isi dari buku yang saya baca.
Buku itu berjudul "Mein Kampt" Vol : 2..
Mungkin kalian pernah tahu dan kenal dengan buku ini karena buku ini adalah merupakan buku yang di tulis langsung oleh Adolf Hitler.
Kalian pasti kenal dengan Adolf Hitler kan? Kalau tidak, Kau sangat keterlaluan.. :p
Yah.. Pada buku yang vol: 1 berisi catatan harian dari Hitler dan untuk yang kedua ini berisikan hal hal yang akan di lakukan oleh Hitler untuk Jerman di masa pemerintahannya.
Ya saya hanya akan membahas dan mengutipbeberapa kalimat saja yang menurut saya menarik dan bermanfaat bagi kita sebagai motifasi.. :D

Langsung saja ya..
Dari buku Mein Kampt halaman ke 52 saya mengutip kalimat yang di tulisnya,

"Bahkan, di sekolah, sedih untuk di katakan, bukankah pemberi informasi kecil kadang-kadang lebih di sukai ketimbang teman-teman sekolah yang pendiam?

Bukankah pemberi informasi di anggap sebagai "Keterusterangan" yang sangat berharga, kebijaksanaan sebagai kebandelan yang patut di cela?
Adakah upaya apapun di lakukan untuk menganggap kebijaksanaan sebagai kebajikan yng berharga dan manusiawi?"

Huh.. Begitulah...
Sekarang apa yang kalian pikirkan?
Apakah yang tadi di tuliskan itu benar menurut kalian?
OK saya lanjutkan..

"Di mata sistem pendidikan sekarang, ini adalah sepele. Tetapi hal-hal sepele ini mengakibatkan penderitaan berupa kerugian jutaan untuk membiayai pengadilan, Karena sembilan puluh persen semua fitnah dan tuduhan-tuduhan serupa muncul karena kurangnya kebijaksanaan."


Nah.. Sekarang di jelaskan salah satu contoh dari hal itu..
Dan ini yang terakhir yang saya akan kutip karena ini adalah sebuah penegasan dari semuanya,

"Seorang anak laki-laki yang mengdukan pengkhianatan yang dilakukan rekan seperjuangannya, berarti mengkhianati sebuah mentalitas, dengan tergesa-gesa di ungkapkan dan di besar-besarkan, adalah pengkhianatan yang benar-benar sama kepada negerinya. Anak lelaki semacam ini tidak di anggap sebagai anak yang "baik dan pantas". Tidak, dia adalah seorang anak dengan watak yang tidak menyenangkan. Guru mungkin menganggapnya biasa saja untuk menggunakan keburukan-keburukan macam ini untuk meningkatkan wewenangnya, tetapi dengan cara ini, dia menyemaikan di dalam hati muda ini benih mentalitas yang efeknya di kemudian hari akan menjadi malapetaka. Lebih dari sekali, seorang pemberi informasi kecil telah tumbuh menjadi bajingan besar!!"


Bagaimana?
Sudahkah kalian mengerti apa yang saya maksudkan?
Ingatlah semuanya ya...

0 komentar: